Sabtu, 20 September 2008

Siapa Yang Tahu Maksud Allah

Ada sebuah kisah. Pada zaman sebelum
kalian, pernah ada seorang raja yang amat dzalim.Hampir setiap orang
pernah merasakan kezalimannya itu.
Pada suatu ketika, raja zalim ini
tertimpa penyakit yang sangat berat. Maka seluruh tabib yang ada pada
kerajaan itu dikumpulkan. Dibawah ancaman pedang, mereka disuruh untuk
menyembuhkannya. Namun sayangnya tidak ada satu tabib pun yang mampu
menyembuhkannya.

Hingga akhirnya ada seorang Rahib yang
mengatakan bahwa penyakit sang raja itu hanya dapat disembuhkan dengan
memakan sejenis ikan tertentu, yang sayangnya saat ini bukanlah
musimnya ikan itu muncul ke permukaan. Betapa gembiranya raja mendengar
kabar ini.

Meskipun raja menyadari bahwa saat ini bukanlah musim
ikan itu muncul kepermukaan namun disuruhnya juga semua orang untuk
mencari ikan itu. Aneh bin ajaib walaupun belum musimnya, ternyata ikan
itu sangatlah mudah ditemukan. Sehingga akhirnya sembuhlah raja itu
dari penyakitnya.
Di lain waktu dan tempat, ada seorang raja yang
amat terkenal kebijakannya. Ia sangat dicintai oleh rakyatnya. Pada
suatu ketika, raja yang bijaksana itu jatuh sakit. Dan ternyata
kesimpulan para tabib sama, yaitu obatnya adalah sejenis ikan tertentu
yang saat ini sangat banyak terdapat di permukaan laut.Karena itu
mereka sangat optimis rajanya akan segera pulih kembali.

Tapi
apa yang terjadi? Ikan yang seharusnya banyak dijumpai di permukaan
laut itu, tidak ada satu pun yang nampak..! Walaupun pihak kerajaan
telah mengirimkan para ahli selamnya, tetap saja ikan itu tidak
berhasil diketemukan. Sehingga akhirnya raja yang bijaksana itu pun
mangkat.

Dikisahkan para malai kat pun kebingungan dengan
kejadian itu. Akhirnya mereka menghadap Tuhan dan bertanya, "Ya Tuhan
kami, apa sebabnya Engkau menggiring ikan-ikan itu ke permukaan
sehingga raja yang zalim itu selamat; sementara pada waktu raja yang
bijaksana itu sakit, Engkau menyembunyikan ikan-ikan itu ke dasar laut
sehingga akhirnya raja yang baik itu meninggal?"

Tuhan
pun berfirman, "Wahai para malaikat-Ku, sesungguhnya raja yang zalim
itu pernah berbuat suatu kebaikan. Karena itu Aku balas kebaikannya
itu, sehingga pada waktu dia datang menghadap-Ku, tidak ada lagi
kebaikan sedikitpun yang dibawanya. Dan Aku akan tempatkan ia pada
neraka yang paling bawah !

Sementara raja yang baik itu pernah
berbuat salah kepada-Ku, karena itu Aku hukum dia dengan menyembunyikan
ikan-ikan itu, sehingga nanti dia akan datang menghadap-Ku dengan
seluruh kebaikannya tanpa ada sedikit pun dosa padanya, karena hukuman
atas dosanya telah Kutunaikan seluruhnya di dunia!"

Kita dapat mengambil beberapa pelajaran dari kisah bersayap ini.

Pelajaran
pertama adalah: Ada kesalahan yang hukumannya langsung ditunaikan Allah
di dunia ini juga; sehingga dengan demikian di akhirat nanti dosa itu
tidak diperhitungkan- Nya lagi. Keyakinan hal ini dapat menguatkan iman
kita bila sedang tertimpa musibah.

Pelajaran
kedua adalah: Bila kita tidak pernah tertimpa musibah, jangan terlena.
Jangan-jangan Allah 'menghabiskan' tabungan kebaikan kita. Keyakinan
akan hal ini dapat menjaga kita untuk tidak terbuai dengan lezatnya
kenikmatan duniawi sehingga melupakan urusan ukhrowi.

Pelajaran
ketiga adalah: Musibah yang menimpa seseorang belum tentu karena orang
itu telah berbuat kekeliruan. Keyakinan ini akan dapat mencegah kita
untuk tidak berprasangka buruk menyalahkannya, justru yang timbul
adalah keinginan untuk membantu meringankan penderitaannya.

Pelajaran keempat adalah: Siapa yang tahu maksud Allah ?
(diambil dari buku " tutur bersayap ")

Tidak ada komentar: